Selasa, 10 Desember 2019

Menghela Nafas



by yayah.rokayah

#menghela nafas panjang
Sebetulnya aku tidak apa apa, aku baik baik saja sambari mencoba menenangkan diiri sendiri. Ya, kata kata yang selalu aku katakan dan sugestikan pada diri sendiri adalah aku baik baik saja, yah meskipun jika seorang wanita berkata ia baik baik sesungguhnya sudah tertebak bahwa ia berbohong kan? Ah wanita, memang unik, kadang penuh teka teki, terkadang drama, terkadang apa yang ia ucapkan berbading terbalik, ditanya mau makan apa sukanya bilang terserah tapi bukan maksudnya beneran terserah. Entahlah akupun bingung sendiri...

#menghela nafas panjang
move on adalah salah satu cara manusia bertahan hidup. Masih kurang dengan move on sekarang muncul istilah baru yaitu move up... kayaknya gak perlu dijelasin juga sudah pada tahu kali yaa...
Ada dalam suatu keadaan, kita di paksa untuk move on atau memaksa move on baik karena bisa atau karena harus, ya kali masa kita akan gini gini aja??! Sebetulnya bukan pada move on itu sendiri tapi melainkan proses move on tersebut.

#masih menghela nafas panjang
Move on berasal dari bahasa Inggris yang artinya berpindah, sedangkan move up juga artinya ialah berpindah, tp menurutku move up lebih tinggi ketimbang move on, karena dalam move up terdapat penenkan dari kata up yang artinya ke atas dan tentunya ini menggambarkan berpindah ke yang lebih atas atau ke yang lebih tinggi lebih baik.

#menghela nafas panjang lagi
sering kali kata move on identik dengan melupakan si dia, ciyee. Ya, itu termasuk tapi itu merupakan makna sempit. Luasnya adalah, kamu bisa berpindah dari keadaan yang buruk menjadi baik, dari pribadi buruk menjadi pribadi yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu dll yang pasti luas banget.
Dan yang diingin digaris bawahi adalah ternyata prosesnya tidak semudah saat kita mengucapkan kata tersebut. Ketika berproses, ternyata ada rasa sakit, ada hati yang patah, ada rasa lelah, ada rasa guratan ingin menyerah, ada air mata, ada doa, proses belajar, ada waktu yang tidak sebentar, ada pengorbanan dan teman teman sejenis lainnya.

#menghela nafas panjang dan terima kasih
Banyak hal yang terjadi selama usia kita, dan aku sangat bersyukur bahwa bahwa kita sama sama lebih baik dari sebelumnya.... yang tidak bisa bersama pada akhirnya adalah yang terbaik...

Kalau kata Raditya Dika dalam dialog filmnya,." kita belajar banyak dari perpindahan, dan awal nya mungkin masih ngerasa enggak nyaman, masih ingat rumah yang lama, tapi aku mendingan pindah...."

Karena hidup adalah semua tentang perpindahan dan penuh dengan perpindahan. Perpindahan adalah bagian dari kehidupan kita sebagai manusia, dan kita akan selalu terjebak di antara perpindahan perpindahan ini, seperti untuk perpindahan dari satu peran ke peran yang lain, dulu orang tua yang ngejagain kita sekarang kita yang ngejagain mereka, seperti pindah kebiasaan seperti untuk lebih jujur sama orang lain, dan belajar sama sama dari situ. Juga untuk pindah dari apa yang kita pikir kurang baik buat kita, menjadi yang terbaik buat semuanya. karena dalam hidup, kita akan selalu berpindah yang kita bisa lakukan adalah mencari kebahagiaan diantara semua perpindahan ini. (Raditya Dika - Film Manusia Setengah Salmon)



Sepertinya ada yang aneh dari tulisan ini? Apakah itu?


Yupz.... hastag #menghela nafas panjang dan isi tulisan bahas move on terus perpindahan, apa hubungannya ya?

kayaknya misteri si penulis, :D 




Sabtu, 07 Desember 2019

alasan menulis






Bismillah...



Alasan gue pingin nulis lagi.... 


Entah kenapa malam ini hari Ahad malam pukul 22.28 tanggal 7 Desember 2019, tiba tiba gue keinget kalau dulu gue suka banget yang namanya menulis. Ah tapi entah kenapa, apa yang merasukimu sehingga bisa bisanya gue lupa dengan hobi gue sendiri. Dan parahnya hari ini gue keinget kalau ternyata gue punya blog yah meskipun itu blog tugas jaman ketika gue masih kuliah dulu #ekspresi tertawa

Mungkin sekarang blog udah gak jaman, karena semua tertimah ruah ke media sosial. Semuanya bisa di share ke media sosial bahkan hampir tidak ada lagi ruang untuk privasi. Jaman gue sekolah tingkat atas, gue hanya tahu facebook (2009) main twitter aja gak bisa (sampai sekarang juga sih batin gue hehe), sekarang sudah sepuluh tahun kemudian (2019), seperti tanah gersang tersiram hujan tumbuhlah berbagai macam media sosial, instagram, path, google+, youtube dan masih banyak lagi. Kayaknya ilmu gue terlalu sempit untuk menyebutkan semua jenis jenis media sosial meskipun skripsi yang gue tulis adalah tentang media sosial #ekspresiketawasendiri.

Oke back, gue kepengin bisa nulis lagi yah meskipun tulisan abal abal jauh dari kata profesional namun tulisan ini gue buat hanya sekedar untuk hiburan saja so disini gue akan bebas menulis apapun yang ingin gue tulis. Dan yang membuat gue kembali ingin menulis adalah, ketika kemarin gue scroll dinding facebook gue dari tahun 2019 smpai 2015/16 gila isi status nya galau semua, yah mungkin memang gue orangnya galau-an hihihi, ditambah gue orangnya cenderung tertutup, males mau cerita ke teman kalau engk terpaksa atau bahkan kadang hanya sebagai formalitas. Tapi buat teman deket gue yang suatu saat jika baca tulisan gue, jangan di makan mentah ya kata kata kasar tadi. Hehe.So gue kepikiran kenapa gue engak nulis aja, bukan kah tulisan adalah sahabat yang tidak pernah bisa berbohong? Dan sekarang entah kenapa gue merasa cantik gitu ketika sedang mengetik. Alay bin lebay kan?#tertawa meringis

Selain alasan yang tidak penting seperti di atas, gue berharap tulisan gue bisa bermanfaat buat gue atau pun untuk pembaca (kalau ada yang baca lol), setidaknya alasan sharing adalah alasan bergengsi yang rasional, semoga bisa diambil baiknya yaa.....

Jumat, 11 September 2015

Belajar Dari Sebuah Cangkir yang Cantik


Cangkir yang cantik adalah hasil tapi untuk menghasilkan cangkir yang cantik butuh proses gan....
Hidup itu proses, seperti sebuah cangkir yang cantik. coba deh lihat cangkir yang cantik... jika seseorang ingin membuat cangkir yang cantik, si cantik semua di buat dari tanah liat, di giling, di banting-banting, setelah itu di bentuk. terkadang sang cangkir merasa kesakitan dan tidak ingin merasakan sakit yang lain lagi namun si pembuat tahu bahwa cangkir tersebut harus melaluinya supaya menjadi cangkir yang cantik.

setelah jadi kemudian si cangkir di panaskan, dibakar, belum selesai sampai disitu, cangkirpun kembali di ukir dan diwarnai agar lebih terlihat menarik....

Begitupun dengan hidup kita....

Ibarat sebuah cangkir yang sedang berproses untuk menjadi lebih indah...
Masalah yang harus diselesaikan...Ujian hidup yang datang silih berganti... dan banyak hal, semua rasa senang, sedih, semuanya adalah menjadi penambah indahnya kehidupan.
Dan hidup adalah memang seperti itu....

Selasa, 04 Maret 2014

Pembacaan Puisi "Burung-burung di Tiang Duka" oleh para akademisi UIN SUKA Yogyakarta



Senin, 03 Maret 2014 telah berlangsung kegiatan pembacaan puisi oleh para Akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini berlangsung mulai pukul 09.00-11.30 WIB yang diselenggarakan di Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta.

Acara ini merupakan kegiatan MMPI (Mari Membaca Puisi Indonesia) yang dipelopori oleh Dosen Ilmu Perpustakaan Labibah Zain. Labibah Zain tampil sebagai pemandu acara yang mengantarkan acara ini dari aawal hingga akhir. Puisi-puisi yang dibawakan merupakan puisi karya Ali D' Musyrifa yang telah dikumpulkan dan dibukukan menjadi karya kumpulan puisi "Burung-burung di Tiang Duka"

Acara ini dibuka dengan pembacaan puisi oleh Dosen Fakultas Dakwah yaitu Ibu Evi, yang kemudian dibawakan oleh dosen-dosen dari fakultas lain bahkan Kepala Perpustakaan UIN SUKApun ikut membaca puisi dalam rangka meramaikan acara ini. Selain itu, hadir pula Rektor UIN SUKA Yogjakarta Musa Asya'ri yang tidak hanya sekedar hadir namun ikut juga membaca puisi bahkan tiga buah puisi sekaligus.



Selain itu acara juga dimeriahkan oleh Fira, mahasiswa fakultas FISHUM yang membawakan lagu aransemen dari puisi "Burung-Burung di Tiang Duka". Acara ini berlangsung sangat lancar, antusiasme penontonpun sangat tinggi. Acara ditutup oleh Ali D' Musrifa yang merupakan penulis puisi "Burung-Burung di Tiang Duka" feat Buyung. Closing yang sangat memukai dan membekas dihati penonton.

Selain untuk menunjukan bahwa Akademisi juga bisa membaca puisi, acara ini juga dimaksudkan untuk menggalang dana untuk korban bencana alam yang nantinya akan disalurkan ke LEmbaga Penyalur Peduli Bencana Alam

Minggu, 09 Februari 2014

Gue Bangga jadi PUSTAKAWAN..!!!

Ketika Gue ketemu temen lama pas lagi pulkam nih.. .

Temen : Mbk denger-denger kamu di Yogja?
Gue     : iya, hehe
Temen : Kerja atau kuliah?
Gue     : Kuliah
Temen : Oh, wah keren ya jadi anak kuliahan. Kuliah dimana?
Gue     : UIN, ahh biasa aja :)
Temen : Ambil Jurusan apa?
Gue     : hehe Perpustakaan
Temen : Lhooo???!!! Kenapa gak Bahasa Inggris atau Ekonomi gitu yang keren
Gue     : hehehe Perpustakaan juga keren kog, cuma belum banyak yang tahu aja..

Terus ketika Gue silahturahmi ketempat Guru Gue waktu SMP:
Guru : Katanya Yayah Kuliah di Yogja ya?
Gue  : Iya Bu,
Guru : dimana?
Gue : UIN Bu
Guru : Oh UIN, gak di UGM aja?
Gue  : direkomendasikannya ke UIN Bu..
Guru  : Yayah ngambil Jurusan apa?
Gue  : Perpustakaan Bu, :)
Guru : <kaget> Perpustakaan?? Lho memangnya ada ya jurusan Perpustakaan??
Gue  : <hihh ngece>

dan Gue sempet bingung ketika harus ngejelasin ke Ortu tentang jurusan perpustakaan itu. dan yang paling lebih membuat Gue bingung adalah gimana Gue ngejelasin ke diri Gue sendiri :/ hehe

Perpustakaan? Pustakawan? Ilmu Perpustakaan? haddeuuhh panganan opo kuwi? wkwkwk

Oke lah, Gue bakal jelasin sedikit tentang perpustakaan CS. Perpustakaan menurut UU Perpustakaan NO 43 Tahun 2007 adalah Perpustakaan atau library adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Sedangkan pustakawan adalah ya pengelola atau seseorang yang bekerja di Perpustakaan tapi gak cuma itu aja, seorang pustakawan harus memiliki kompetensi dibidangnya yang didapat dari pendidikan formal maupun nonformal, jadi gak sembarangan orang bisa jadi pustakawan.
CS nya perpustakaan yang terakhir adalah pemustaka. seseorang yang memanfaatkan/menggunakan  perpustakaan disebut pemustaka.

yang akan lebih dibahas disini adalah tentang pustakawannya, yupzz seseorang yang bekerja di perpustakaan. Kebanyakan orang memandang sebelah mata terhadap pustakawan, ada yang bilang gak keren lah, kerjanya cuma angkat-angkat n' nata buku lah, banyak lah ungkapan gak enak yang disematkan kepada pustakawan.

Dan ternyata, setelah Gue masuk ke prodi Ilmu Perpustakaan semuanya itu salah bro, ada salah satu sih yang bener. tapi yang pasti tidak semudah itu. yang perlu digaris bawahi adalah perpustakaan sekarang tidak lagi seperti perpustakaan jaman dulu. Perpustakaan sekarang sudah menggunakan otomasi. Apa itu otomasi? Otomasi adalah masuknya Teknologi Komputer dan Informasi ke dalam perpustakaan. Jadi seorang pustakawan dituntut tidak hanya pinter mengkatalog atau mengklasifikasi tapi juga harus menguasai IT. itu yang membuat seorang librarian terlihat keren.

Nah terus seperti judul diatas, bangganya jadi pustakawan apa? kan gajinya juga kecil?

Anda penasaran? Samma, saya juga hehehe (yel-yel Acara Suka-suka UYA)

Tunggu tulisan sayan berikutnya yaa..... :D

Kamis, 13 Desember 2012

MURI Beri Penghargaan Kepada Perpustakaan UIN


Rabu, 05 Desember 2012 11:43 WIB




Sistem perpustakaan menggunakan Radio Frekwensy Identivication (RFID) yang dikembangkan UPT. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,  dianugerahi perhargaan dari Musium Rekor Indonesia (MURI). Pemberian penghargaan akan dilaksanakan, Kamis, 6 Desember 2012, bersamaan dengan diselenggarakannya Seminar Nasional “Akses Perpustakaan dengan Cloud Computing  & Social Networking, bertempat di Gedung Convention Hall Kampus setempat.
Hal itu diampaikan Ketua Panitia Seminar Suharyanto di Redaksi kedaulatan Rakyat, Selasa (4/12). Didampingi Wakil Kepala Perpustakaan Widyastuti Kartini dan Sekretaris Panitia Sri Astuti, Haryanto menjelaskan, semua informasi yang sebelumnya hanya tersimpan diruangan, dengan sistem RFID akan disimpan dalam server. “Mengubah proses yang sebelumnya dilakukan sekitar 15 menit menjadi kuarang dari 1 menit,” kata Haryanto menerangkan keunggulan sistem RFID. “Semua peminjam buku juga tidak perlu bersentuhan langsung dengan orang, namun cukup lewat server,” ungkapnya.
Harapannya, sistem yang dipakai perpustakaan UIN ini nantinya bisa menjangkau diseluruh indonesia. Yogya yang telah menjadi trendsetter pustakawan memang sudah seharusnya tersentuh teknologi dan menjadi model perpustakaan masa sekarang.
Widyastuti Kartini mengatakan, pemateri seminar antara lain Dr. Ir. Ashwin Sasongko M.Sc. (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementrian Kominfo), Putu Laxman Pendit, MA. Ph.D. (Dosen RMIT University Melbourne dan konsultan bidang informasi), Prof. Dr. Zainal A Hasibuan (Wakil Ketua Dewan TIK Nasional dan Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia), Agung Fatmanto, M.TI. Ph.D. (Kepala Pusat Komputer dan Sistem Informasi, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga) dan Mr Arun (Software dari STLogitrack Singapura).
( humas ) 
 
http://www.uin-suka.ac.id/berita/dberita/673